CLOSE
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, (19/12/19) ditutup melemah 0.59%, mengakhiri perdagangan kemarin di level 6249.930 Hanya satu sektor yang mampu bertahan dizona hijau sementara sembilan sektor lainnya melemah.
Sektor trade,service and investment menguat (+0.15%) pada perdangan kemarin sedangkan sektor dengan pelemahan paling signifikan yaitu sektor agriculture (-1.85%) dan sektor infrastruktur,utilities and transportation (-1.41%). Perdagangan kemarin tercatat 17.040 milyar saham diperdagangkan serta total nilai transaksi mencapai Rp 7.980 triliun. Asing juga mencatatkan penjualan bersih (net foreign sell) dikeseluruhan pasar mencapai 135.79 milyar.
Hari ini kami prediksi IHSG berpotensi mengalami pelemahan karena adanya pengaruh kebijakan BI yang tetap menahan suku bunganya serta pertumbuhan kredit di bulan November yang mengalami penurunan dari bulan sebelumnya dan menjadi yang terloyo dalam 25 bulan terakhir. Secara teknikal IHSG masih menunjukkan tanda-tanda penguatan terlihat dari lima dan sepuluh hari terakhir (MA5/MA10) yang masih bergerak diatas harga rata-ratanya. Namun terdapat pola bearish engulfing yang menjadi ciri-ciri pembalikan arah tren dari naik menjadi turun sehingga potensi penguatan hari ini terbatas.
Perang dagang mereda, China bebaskan tarif impor atas enam produk asal AS
China memberlakukan pembebasan tarif impor terhadap produk AS antara lain white oil, high-density polyethylene, linear low-density polyethylene, polypropylene, dan food-grade petroleum wax. Pembebasan ini diberlakukan tanggal 26 Desember 2019 sampai 25 Desember 2020. Sebelumnya, China menghapuskan tarif impor kedelai dan babi pada 6 Desember yang dilanjutkan dengan kesepakatan dagang fase satu berupa penundaan pengenaan tarif pada 15 Desember. Kemenkeu China menyatakan akan terus mengkaji pembebasan tarif impor barang AS lainnya.
Menurut Hima AE, pembebasan tarif ini semakin membawa perang dagang menuju titik terang setelah selama 18 bulan berlangsung dan diharapkan dapat kembali memacu perekonomian kedua negara yang menjadi motor perekonomian dunia. Kabar ini adalah sentimen positif bagi para pelaku pasar yang akan mendorong indeks di tengah adanya kabar lain yang mewarnai sentimen pasar seperti BI menahan suku bunganya pada level 5%, rilis data neraca dagang Indonesia, dan adanya aksi window dressing tiap akhir tahun secara historikal.
Sumber : Kontan.co.id
REKOMENDASI SAHAM
Pada perdagangan hari Kamis, 19 Desember 2019 PT. Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) ditutup melemah sebesar-2,26% pada harga Rp3.900. Jika dilihat dari Analisa Teknikal, pada perdagangan kemarin TLKM membentuk candle Bearish Belt Hold. Hal ini juga didukung oleh Indikator MACD, Parabolic SAR dan Volume yang memiliki kolerasi positif terhadap pelemahan saham tersebut.
Rekomendasi: Sell
Target Price Sell: Rp3.900-3.800
(DISCLAIMER ON)
Telah ditebritakan di
https://hima-analisefek.com/2019/12/20/mentari-pagi-edisi-562-jumat-20-desember-2019/